Cari Blog Ini

Sabtu, 14 Desember 2019

Musyawarah bersama masyarakat kampung Situbuh-tubuh Program Kampung Zakat


Situbuh-tubuh (15/12/2019), Kampung Zakat’ adalah program inovasi dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI. Program dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Baznas dan LAZ, acara musyawarah ini dihadiri oleh masyarakat dan di hadiri oleh mukim kecamatan danau paris.

Musyawarah ini dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat tentang apa yang mereka butuhkan bukan apa yang mereka inginkan, karena program ini diharapkan untuk membangun keimanan dan membangun ekonomi masyarakat itu sendiri,
Program kampung zakat ini bukan hanya untuk masyarakat yang beragama muslim tetapi untuk semuanya karena ini merupakan program nasional, namun ada pula bantuan yang tidak dapat di terima warga yang non muslim seperti bantuan untuk mualaf, bantuan Al-Qur'an dan bantuan lainnya yang berbau muslim program ini hanya untuk warga muslim.


Jumat, 16 Agustus 2019

Jurnal skripsi STMIK triguna dharma medan

Jurnalstmikjayakarta
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar/article/view/24&ved=2ahUKEwifxKKei4jkAhVEJHIKHRgGDsgQFjABegQIBRAB&usg=AOvVaw2eQ5EMq1LpK4dJn_w2wbOY


Wikipedia

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/36911020/LAPORAN_KERJA_PRAKTIK_PT_PLN_PERSERO_UNIT_INDUK_PEMBANGUNAN_II_TRIGUNA_DHARMA_M_E_D_A_N_2016&ved=2ahUKEwiIpOHJi4jkAhUIWysKHR_-DsgQFjADegQIAxAB&authuser=1&usg=AOvVaw02T7twvcJ-XrvBOp0yNYe5

 LAPORAN_KERJA_PRAKTIK_PT_PLN_PERSERO_UNIT_INDUK_PEMBANGUNAN_II_TRIGUNA_DHARMA_M_E_D_A_N
Link pertama diatas adalah tempat dimana jurnal skripsi saya sudah di publikasi dan untuk link kedua adalah laporan kerja praktik saya yang telah di publikasi oleh Wikipedia,,,

Senin, 12 Agustus 2019

CONTOH SKRIPSI BAB V STMIK TRIGUNA DHARMA MEDAN DAN CARA MEMBUAT KESIMPULAN DAN SARAN PADA SKRIPSI


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1     Kesimpulan
          Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari rangkaian dan sistem keseluruhan implementasi sistem kendali pulse width modulation (PWM) pada alat pencetak adonan mie dan kue otomatis berbasis arduino adalah sebagai berikut :
1.             Alat pencetak adonan mie dan kue otomatis berbasis arduino di rancang dengan menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi sebagai input, dan menggunakan motor DC sebagai output untuk menggerakkan penggiling.
2.             Pada sistem ini kecepatan motor penggiling adonan akan disesuaikan dengan tinggi level adonan yang terdeteksi oleh ultrasonik, setiap level adonan memiliki nilai pulse width modulation (PWM) yang bebeda.
3.             Sistem ini memiliki 3 level adonan yang dapat di deteksi, jika yang terdeteksi adalah adonan level 1 maka duty cycle sama dengan 40% maka motor DC akan bergerak lambat, jika level adonan yang terdeteksi adalah adonan level 2  duty cycle 60% maka motor DC akan bergerak sedang, dan jika adonan level 3 yang terdeteksi maka duty cycle sama dengan 80% dan motor DC akan bergerak cepat.


5.2         Saran

Saran yang dapat diberikan untuk penyempurnaan sistem keseluruhan implementasi sistem kendali pulse width modulation (PWM) untuk mengatur kecepatan putaran penggiling adonan mie dan kue otomatis kedepannya adalah sebagai berikut :
1.             Diharapkan penelitian selanjutnya agar menambah variasi pencetak adonan mie dan kue.
2.             Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya sistem dapat membedakan objek berupa adonan atau pun benda yang lainnya.
3.             Diharapkan agar penelitian selanjutnya untuk memperbanyak variasi kue yang dapat dibuat dalam alat ini.
4.             Diharapkan untuk melengkapi alat dengan baterai agar dapat digunakan saat listrik padam.
5.             Gunakan bahan yang lebih kuat seperti plat besi sebagai rangka untuk membuat rancang bangun yang sebenarnya.




SKRIPSI TIDAK SULIT HANYA PERLU FOKUS YANG EXTRA DAN SEMANGAT YANG EXTRA
         
 

Jumat, 26 Juli 2019

Contoh Skripsi BAB IV (STMIK Triguna Dharma)



BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pengujian sistem dilakukan pada  rangkaian alat pencetak adonan mie dan kue otomatis dilengkapi dengan sistem kendali pulse width modulation dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh hasil yang sesuai dengan teori yang direncanakan. Sebelum melakukan pengujian pada sistem yang telah dibuat, terlebih dahulu akan dibahas kebutuhan sistem yang digunakan dalam pengoperasiannya.

4.1     Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem merupakan semua komponen yang dibutuhkan hingga terealisasi sistem yaitu alat pencetak adonan mie dan kue otomatis. Dimana selain membutuhkan komponen-komponen utama yang dibutuhkan, sistem juga membutuhkan peralatan-peralatan pendukung lainnya. Adapun perincian kebutuhan yang digunakan dalam merancang sistem adalah sebagai berikut :
4.1.1 Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan komponen dari sistem yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan rangkaian sistem termos pintar. Adapun perangkat keras yang digunakan dalam sistem tersebut diantaranya adalah :
1.             Komponen-komponen elektronika yang dibutuhkan seperti :
a.    Arduino Uno R3.
b.    Sensor Ultrasonik.
c.    Motor DC 12 Volt
d.   Motor Driver L293D
e.    LCD.
f.     Adaptor 12 Volt
2.             Multitester yang digunakan sebagai alat ukur dalam pengukuran tegangan dari suatu komponen.
3.             Peralatan pendukung dalam pembuatan rangkaian maupun rancang bagun diantaranya perkakas pertukangan seperti gergaji, mesin bor, obeng, solder, dan sebagainya.
4.             Kabel data USBasp untuk mengunduh program ke dalam Arduino Uno R3.
4.1.2 Perangkat Lunak
Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pembentukan sistem ini adalah sebagai berikut:
1.             Arduino IDE (Integrated Development Enviroment) yang digunakan untuk menulis kode program yang akan di masukkan delam arduino.
2.             Proteus yang digunakan untuk membuat perancangan skema rangkaian elektronika sebelum dibuat rancang bangun yang sebenarnya.
3.             Google SketchUp yang digunakan untuk membuat rancang bangun yang sebenarnya.

4.2     Implementasi Sistem
          Implementasi sistem adalah tahapan atau proses yang dilalui hingga sistem bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan, dimulai dari rancangan blok diagram, perakitan komonen, pembuatan program, hingga pembuatan kesimpulan. Setelah semua kebutuhan sistem yang telah disiapkan sudah terpenuhi, maka tahapan selanjutnya adalah menerapkan dan membangun sistem yang akan dibuat.
4.2.1  Rangkaian Arduino Uno

Gambar 4.1 Arduino Uno
          Pada gambar 4.1 merupakan rangkaian arduino uno yang telah terintegrasi dengan AVR seri ATMega 328. Arduino memiliki 20 pin I/O yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output, kristal kuarsa 16 MHz, Koneksi USB, jack adaptor, header ICSP dan tombol reset. Pada arduino terdapat juga lampu indikator yang berfungsi untuk mengetahui apakah sistem sedang bekerja atau tidak.
          Pada sistem ini arduino digunakan sebagai otak, dimana setiap kemampuan dari sistem yang ditulis akan di upload atau dimasukkan kedalam arduino untuk melakukan proses.


4.2.2  Rangkaian Sensor Ultrasonik


Gambar 4.2 Sensor Ultrasonik
          Pada gambar 4.2 merupakan rangkaian sensor ultrasonik yang digunakan sebagai inputan yang akan mendeteksi adanya atau tidaknya objek berupa adonan, level adonan yang akan terdeteksi oleh sensor ultrasonik akan mengaktifkan motor DC (konveyor) dan menentukan kecepatan motor DC (penggiling).
4.2.3  Rangkaian Motor DC


Gambar 4.3 Motor DC
          Pada Gambar 4.2 merupakan Rangkaian Motor DC yang digunakan sebagai penggerak dari konveyor, pencetak, dan penggiling. dimana arduino akan mendapatkan inputan dari sensor ultrasonik yang kemudian memerintahkan motor DC aktif berdasarkan nilai PWM yang diterimanya.
4.2.4  Rangkaian Motor Driver L293D


Gambar 4.4 Motor Driver L293D
          Pada gambar  4.4 merupakan rangkaian motor driver L293D yang berfungsi sebagai pengendali dari dua motor DC yang digunakan.
4.2.5  Rangkaian LCD
          LCD (Liquid Crystal Display) pada sistem ini digunakan sebagai monitoring status yang sedang berjalan pada alat. Rangkaian LCD pada sistem ini tampak pada gambar 4.5 berikut ini:


Gambar 4.5 LCD 2x16
4.2.6  Rangkaian Keseluruhan


Gambar 4.6 Rancangan Keseluruhan Sistem
          Setelah semua rangkaian selesai dikerjakan, maka seluruh alat akan disambungkan menjadi satu kesatuan seperti pada gambar 4.6, sensor ultrasonik digunakan sebagai input. Motor DC yang terpasang pada sistem sebagai penggerak dari konveyor yang akan membawa masuk adonan, dan sebagai penggerak dari penggiling yang akan menggiling adonan yang masuk dari konveyor yang kemudian dicetak.

4.3     Pengujian
          Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui fungsi dan kinerja dari keseluruhan sistem. Pengujian ini dimulai dengan melakukan pemeriksaan kinerja sistem keseluruhan. Pengujian rangkaian sistem dilakukan setelah semua komponen dan bagian-bagian terpasang dalam satu kesatuan, yaitu sistem keseluruhan, yaitu sistem keseluruhan perancangan alat pencetak adonan mie dan kue otomatis menggunakan sistem kendali Pulse Width Modulation (PWM).
4.3.1  Pengujian Penggilingan Adonan


Gambar 4.7 Pengujian Adonan Level 1
          Pada pengujian adonan level 1 dengan range 1-3 cm, sensor ultrasonik mendeteksi adonan. Kemudian konveyor akan aktif dan membawa adonan ke dalam penggiling, seperti gambar 4.8 berikut ini.

Gambar 4.8 Penggilingan adonan level 1
          Setelah konveyor aktif dan membawa adonan kedalam penggiling, kecepatan motor penggiling akan disesuikan berdasarkan inputan nilai  yang masuk dari sensor ultrasonik dengan duty cycle 40%, dengan nilai PWM 102 motor penggiling bergerak lambat.

          Pengujian adonan level 2 dengan range 4-6 cm, sensor ultrasonik mendeteksi adonan. Kemudian konveyor akan aktif dan membawa adonan ke dalam penggiling, seperti gambar 4.9 berikut ini.

Gambar 4.9 Pengujian Adonan Level 2
          Pada pengujian adonan level 2 sensor ultrasonik mendeteksi adonan. Kemudian konveyor akan aktif dan membawa adonan ke dalam penggiling, seperti gambar 4.10 berikut ini.


Gambar 4.10 Penggilingan Adonan Level 2
          Setelah konveyor aktif dan membawa adonan kedalam penggiling, kecepatan motor penggiling akan disesuikan berdasarkan inputan nilai  yang masuk dari sensor ultrasonik dengan duty cycle 60%, dengan nilai PWM 153 motor penggiling bergerak dengan kecepatan sedang.
          Pengujian adonan level 3 dengan range 7-9 cm, sensor ultrasonik mendeteksi adonan. Kemudian konveyor akan aktif dan membawa adonan ke dalam penggiling, seperti gambar 4.11 berikut ini.

Gambar 4.11 Pengujian adonan Level 3
          Pada pengujian adonan level 3, sensor ultrasonik mendeteksi adonan. Kemudian konveyor akan aktif dan membawa adonan ke dalam penggiling, seperti gambar 4.12 berikut ini.


Gambar 4.12 Penggilingan Adonan Level 3
          Setelah konveyor aktif dan membawa adonan kedalam penggiling, kecepatan motor penggiling akan disesuikan berdasarkan inputan nilai  yang masuk dari sensor ultrasonik dengan duty cycle 80%, dengan nilai PWM 204 motor penggiling bergerak dengan kecepatan cepat.
4.3.2  Pengujian Sensor Ultrasonik Pada Sistem
          Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sensor ultrasonik sedah berfungsi sesuai dengan kebutuhan sistem, sehingga sensor dapat medeteksi objek. Dengan demikan maka dapat diketahui bahwa sistem telah bekerja atau belum. Dengan cara menuliskan program unruk menguji sensor ultrasonik pada sistem arduino uno. Berikut ini adalah data hasil pengujian sensor ultrasonik.
Tabel 4.1 Pengujian Sensor Ultrasonik
No
Jarak Tinggi Adonan
Kategori
Keterangan
1
0
-
Tidak terdeteksi
2
1-4 cm
Sedikit
Terdeteksi
3
5-6 cm
Sedang
Terdeteksi
4
7-8 cm
Banyak
Terdeteksi

          Pada tebel 4.1 dijelaskan bahwa hasil pengujian sensor ultrasonik pada setiap level adonan. Pada sistem ini adonan memiliki 3 ketegori yaitu sedikit, sedang dan banyak. Dimana kategori ini yang akan menentukan nilai PWM yang masuk kedalam motor DC (penggiling).
4.3.3  Pengujian Motor DC Pada Sistem
          Pengujian ini dilakukan agar mengetahui apakah motor DC sudah berfungsi sesuai dengan kebutuhan sistem, sehingga motor DC dapat menyala (Aktif). Dengan menuliskan program pada arduino untuk melakukan pengujian motor DC. Berikut adalah tabel data hasil pengujian motor DC.
Tabel 4.2 Pengujian Motor DC
Komponen
Level Adonan
kondisi
Duty Cycle
Tegangan (Volt)
Kecepatan Motor (Rpm)
Motor DC
-
Tidak Berputar
0%
0
0 Rpm
Level 1
Berputar Lambat
40%
4,8 V
46 Rpm
Level 2
Berputar Sedang
60%
7,2 V
69 Rpm
Level 3
Berputar
Cepat
80%
9,6 V
92 Rpm

          Pada tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa nilai hasil pengukuran tegangan pada motor DC akan medapatkan tegangan 4,8 Volt apabila terdeteksi adonan level 1. Sedangkan pada saat terdeteksi adonan level 2 maka motor DC akan mendapatkan tegangan 7,2 Volt, dan apabila yang terdeteksi adalah adonan level 3 maka motor DC akan mendapatkan tegangan sebanyak 9,6 Volt.

4.4     Kelebihan dan Kelemahan Sistem
          Dalam setiap pembuatan dan perancangan alat pasti akan menemukan kelebihan dan kelemahan sistem. Dengan kelebihan dan kelemahan sistem alat tersebut maka dapat dilakukan pembaharuan dengan memanfaatkan hasil data dari kelebihan dan kekurangan sistem tersebut. Adapun kelebihan dan kelemahannya adalah sebagai berikut :
4.4.1 Kelebihan Sistem
          Adapun kelebihan sistem dari hasil pengujian dan analisis secara periodik dari awal perancangan antara lain :
1.             Sistem ini dapat bekerja otomatis pada saat adanya adonan yang diletakkan diatas konveyor dan terdeteksi oleh sensor ultrasonik sehingga pengguna atau pekerja tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk memutar pencetak adonan.
2.             Sistem ini dapat menyesuaikan kecepatan motor DC penggiling berdasarkan level adonan yang terdeteksi oleh sensor ultrasonik.
3.             Sistem ini dapat berhenti beroperasi otomatis apabila tidak ada terdeteksi mie yang keluar dari alat pencetak .
4.             Sistem ini dapat mempermudah proses pencetakan mie ataupun kue dari pada alat pencetak manual lainnya.


4.4.2 Kelemahan Sistem
          Beberapa kelemahan yang teridentifikasi dari sistem yang telah dirancang antara lain sebagai berikut :
1.             Alat ini tidak bisa mencetak mie dalam ukuran yang bervariasi karena pencetak hanya terdapat satu ukuran.
2.             Alat ini tidak menggunakan baterai sehingga saat listrik padam alat tidak dapat beroperasi
3.             Alat ini tidak dapat mencetak banyak jenis kue melainkan hanya untuk membuat mie dan kue bawang.
4.             Semua benda yang terdeteksi dengan sensor ultrasonik dianggap adonan yang akan digiling.
5.             Mahalnya biaya dalam pembuatan mesin penggiling adonan mie dan kue otomatis tersebut.

Musyawarah bersama masyarakat kampung Situbuh-tubuh Program Kampung Zakat

Situbuh-tubuh (15/12/2019), Kampung Zakat’ adalah program inovasi dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI. Program dilaksanakan dengan ...